BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 16 Maret 2012

Short Message Sending

Aku ingat sekali dimana pertama kali kita saling mengenal, apakah itu suatu 'kesempatan'? Apakah suatu 'harapan'? Aku juga tidak tau sejenis apa itu, yang pasti kau adalah kaka kelas yang baik.
Bukankah saat itu kita sangat dekat? Bertukar buku itu sudah tidak asing bagi kita. Berlama-lama dalam kedekatan seperti itu membuat sesuatu yang berbeda datang. Apa? Usahlah kau tanyakan itu. Semua itu berubah menjadi tegangan arus listrik yang tinggi. Menyadarinya akupun tidak takut, karena perangaimu memang pantas untuk dikagumi. Namun, ada terlintas suatu pertanyaan yang menggebu-gebu, adakah kau seperti aku? Sudahlah tak usah berlama-lama dalam keyakinanku, bukan aku! Bukan aku! Bukan aku! Aku biasa saja menemukan fakta itu, tapi kenapa bulir air itu jatuh ketika kau hendak pergi? Terhapuskan, karena komunikasi itu masih terjalin walau kau sudah tidak di sekolah 'kita' yang merangkap menjadi kata 'aku'. Ya sekolahku, kau sudah lulus entah berada di hamparan dunia belah mana.
Jum'at, 20 Januari 2012 [sesuatu yang membahagiakan]
Kau menelponku bukan? Sungguh aku tidak mengerti apa maksudmu. Sekali lagi aku yakinkan hatiku, bahwa aku bukanlah pemilik tempat di hatimu. Apakah kau tahu arti dari kata 'melupakan'? Setahun berlalu aku sudah bisa melakukan itu, tapi telpon ituuu...
Sabtu, 10 Maret 2012 21:37:32 [akhir dari semua ini]
Malam itu kita berkirim pesan, saling menanyakan kabar satu sama lain. Tapi kenapa tiba-tiba sampai di pokok pembicaraan soal ini? Dia berkata "Udah kamu cari yang lain aja selain kakak, hati kakak udah buat orang lain sejak kelas satu. Sekarang kamu belajar nahan diri aja, banyak cowok selain kaka. Dari pada kamu capek mikirin kakak, kakak udah sayang dia." what??? Padahal aku cuma mengirim "kangen sama kaka" kenapa balasannya seperti itu? Memikirkanmu? Oh itu salah besar! Lalu apa reaksiku saat itu? "BIASA SAJA" sedih? Tidak. Apakah kau tau kini dirimu tinggallah kenangan untukku? Aku sudah bisa melakukan itu, melakukan apa? Melupakanmu. So is never mind for me, karena saat ini aku sudah bisa mengalihkan haluan kapal hatiku di pelabuhan lain dan itu bukan kamu. Dia seusia denganku. Aku yakin itu akan menjadi hari terakhir dimana kita saling berkirim pesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar