VIVAnews - Provinsi Bali kembali menjadi tuan rumah perhelatan internasional. Kali ini, Pulau Dewata ini menjadi tuan rumah digelarnya Festival Linguistik Indonesia yang diselenggarakan oleh Internasional Lexical Functional Grammar Assosiation (ILFGA) di Universitas Udayana.
Wakil Ketua Penyelenggara, I Nyoman Aryabiwa menjelaskan, acara yang akan diikuti oleh 12 negara itu diharapkan bisa menjadi tonggak penting ilmu linguistik di Indonesia. Alasannya, sepersepuluh lebih bahasa-bahasa di dunia ada di Indonesia.
"Ini salah satu yang menjadikan Indonesian sebagai negara yang paling kaya dan beragam kebahasaannya." Kata Arya, Kamis 28 Juni 2012.
Dengan pertimbangan kekayaan itu pula, Indonesia menjadi laboratorium alami bagi peneliti kebahasaan. "Ini sangat penting untuk pengembangan dan terobosan teoritis ilmu bahasa dan penerapannya," Tutur Arya.
Meski dokumentasi dan penelitian telah dilakukan oleh banyak kalangan, namun Arya menilai, masih banyak bahasa-bahasa di Nusantara yang masih belum terdokumentasikan dengan lengkap dan baik.
Dalam perhelatan ini, Arya berharap Indonesia bisa sejajar dengan negara maju dalam segi keilmuwan dalam linguistik. Selama ini, Indonesia dianggap mengalami banyak ketinggal baik dalam kualitas maupun kuantitas sumber daya yang ada.
Untuk itu dirinya memandang, bahwa perlunya pendidikan, penelitian, dan kegiatan lain yang terkait dengan linguistik. Semua itu dilakukan secara intensif, berkelanjutan dan berkualitas tinggi serta berstandar internasional guna mengimbangi persaingan global yang semakin ketat.
Acara ini sendiri terjadi atas inisiatif dari pihak Universitas Udayana bekerjasama dengan Australian Nation University (ANU), dan Mas Planx Institute, Jerman serta organisasi Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI).
Sumber: http://teknologi.vivanews.com/news/read/330866-indonesia-miliki-bahasa-terkaya-di-dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar