BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 28 Desember 2012

Antara Aku, Kalian, dan Rindu

Pernah nggak kalian ngerasain rindu yang teramat dalam? Sedangkan kalian tahu dengan segala kemungkinan yang ada, kalian tidak mungkin dipertemukan dengan apa yang kalian rindukan. Di dunia ini memang tidak ada yang tidak mungkin dan ini adalah suatu kemungkinan, kemungkinan atas kepastian bahwa kalian tidak akan dipertemukan dengan apa yang kalian rindukan. Walaupun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, ya, memang ini suatu kemungkinan. Kemungkinan atas kepastian bahwa kalian tidak akan dipertemukan dengan apa yang kalian rindukan, karena ia terus berjalan, berlari, menghilang, menjauh dari kita. Bahkan keberadaannya semakin jauh di setiap persekian detik, tapi tak banyak dari kita yang dapat menyadarinya. Apa? Kalian ingin menariknya untuk sekedar mengulang apa yang telah kalian lakukan bersamanya, agar rindu itu sirna? Tidak bisa kawan, ia terlalu jauh untuk kau tarik. Terlalu jauh untuk kau gandeng dan bermain bersama lagi. Terlalu jauh. Apa? Kau ingin menelponnya? Tidak bisa juga kawan, terlalu banyak sekat di antara kalian, signalnya tidak sampai. Terlalu jauh. Tapi kawan, kau bisa menceritakannya pada Ibumu dan aku yakin Ibumu akan mendengarkannya dengan baik, sebaik kau mengingat apa yang kau rindukan. Seberpa pun besarnya usaha kalian untuk jumpa lagi dengannya, kalian tetap tidak akan pernah bisa dipertemukan kembali. Karena ia adalah waktu. Kenangan. Masa lalu. Kawan, andai kau dpat mendengar suaranya setiap kali kita bertemu dengannya. Ia selalu berpesan "Jangan sia-siakan aku ya.. karna kita nggak akan ketemu lagi selain saat ini," dan setiap kali kelipatannya ia juga selalu berpesan "Kamu janji ya sama aku, setiap bertemu dengan aku-aku yang kamu akan jadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya, maka kamu akan jadi orang yang beruntung," lalu, dengan bijak sang waktu bersimpul "Jangan khawatir kawan, walau pun kita tidak akan pernah bisa jumpa lagi, tapi apa pun yang kau lakukan bersamaku terekam jelas di otakmu dan tiap serpih manis, pahitnya mengendap disini (menunjuk hati)."
Ada apa kawan? Apakah mengenang masa lalu malah hanya akan membuatmu semakin rindu? Janganlah bersedih kawan! Jangan hanya kau jadikan waktu sebagai bahan untuk dikenan semata, tapi juga sebagai pengalaman laksana guru yang paling bijaksana. Lakukanlah sesuatu hal yang lebih baik dari apa yang kau lakukan di masa lalumu, maka kamu akan menjadi pemenang atas apa yang terkenang. jadikan apa yang ada saat ini adalah pengalaman, bukan hanya sekedar kenangan atas masa lalu yang membawamu berlalu. Yang penting, jangan pernah merasa puas atas apa yang terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar