Tidak ada sejarah yang betul-betul dikuasai Yahudi tanpa melalui jalur
peperangan. Untuk menguasai Palestina, mereka berperang. Untuk mendapatkan
minyak, mereka berperang. Untuk menghancurkan Islam, mereka pun juga bersusah
payang melalui jalan peperangan. Meski harus memakai tangan orang lain. Tidak
terkecuali di Timur Tengah.
Analisa ini lahir dari pakar konspirasi dan akhir zaman kawakan, Syekh Imron
Hossein, dalam sebuah ceramahnya di Lakemba. Beliau mengatakan bahwa Revolusi
Timur Tengah tidak lepas dari skenario panjang kaum Yahudi. Hasil dari revolusi
ini adalah munculnya beberapa pemerintah yang menyatakan dirinya sebagai
“pemerintahan Islam” di Timur Tengah. Sebuah pemerintahan yang anti Amerika dan
juga anti Israel. “Dan Yahudi akan selalu berdo’a jika itu terjadi,” ujar pakar
akhir zaman ini.
Menariknya Syekh Imron Hosein memprediksi Revolusi Timur Tengah ini jauh
sebelum meletusnya Arab Spring di tahun 2011. Sejak tahun 2003, Syekh Imron
sudah memprediksi akan terjadi kekacauan di Timur Tengah yang menumbangkan
rezim-rezim diktator.
Memang benar adanya, bahwa sejak tahun 2003, diam-diam George Bush sudah
mengumumkan sebuah proyek besar yang akan mengubah peta baru dunia Timur
Tengah. Ia menamakannya Great Middle East. Rencana tersebut kemudian kian
dimatangkan Bush pada tahun 2004 dengan menggelontorkan uang 80 Juta Dolar yang
dialokasikan bagi LSM Pro Demokrasi dan Jaringan Media di sejumlah negara Arab.
Lantas pertanyaannya adalah mengapa Yahudi justru melakukan konspirasi untuk
menumbuhkan pemerintahan yang anti mereka? Jawabannya adalah karena dengan
bermunculannya pemerintahan muslim di Timur Tengah, Yahudi memiliki legitimasi
untuk memprovokasi warganya untuk bangkit dan berperang mengalahkan umat
muslim. “Jika kita tidak melakukan sesuatu, kita semua akan disembelih oleh
muslim fanatik,” ungkap Syekh Imron Hosein menirukan seruan para Rabi Yahudi.
Ketika pemerintahan-pemerintahan muslim ini mulai bermunculan, lanjut Syekh
Imron, kita akan menyaksikan berita hangat yang akan disiarkan berhari-hari
terkait serangan 11 september. Televisi-televisi yang sudah bekerja dalam
jaringan Yahudi akan bergerak serempak menampilkan sisi buruk fundamentalisme
Islam. Dalam hal ini kantor berita CNN akan berada pada garda terdepan. Dan
media di seluruh dunia akan dimanfaatkan untuk mengambarkan skenario yang
terjadi seperti efek domino.
Televisi-televisi ini akan menyiarkan bahwa bangkitnya dunia Islam adalah
jalan untuk menyapu habis semua pemerintahan yang ada. Bahwa berdirinya
pemerintahan muslim adalah lonceng berdentang bagi kematian kaum Yahudi. Dan
para Rabbi Yahudi akan membangkitkan semangat perlawanan bangsanya untuk
bangkit dan melawan tumbuhnya hegemoni Islam. “Kita harus melakukan sesuatu
jika hanya duduk berdiam diri. Israel akan dihancurkan dan semua Yahudi akan
dipenggal,” kata mereka.
Syekh Imron Hosein menegaskan bahwa ketika hal ini terjadi maka pertunjukkan
paling menakjubkan dalam sejarah Yahudi akan segera dimulai. Sebuah perang yang
Paman Sam (AS) sebagai mitra Israel sendiripun belum pernah menyaksikannya.
Karena Israel memiliki senjata yang tidak dimiliki oleh AS. “Mereka akan mengeluarkan
segala senjatanya agar rakyat dunia tahu bahwa mereka akan menjadi negara adikuasa
baru,” kata Syekh Imron
Maka tepatlah kata Vladimir Jabotinsky (1880-1940), seorang revisionis
Zionis dan pemimpin organisasi teroris Betar sebelum berdirinya Israel,
katanya: “Aku berperang maka aku ada”. Ya sebuah diktum Corgito Ergo Sum ala
Descartes yang dirubah menjadi semangat perperangan. Dan kebutuhan perang ini
tidak saja menjadi semangat Jabotinsky, karena perintah Taurat yang
mendelegasikan bahwa Tanah Sungai Nil hingga Eufrat adalah hak kaum Yahudi
mustahil bisa didapati jika Yahudi hanya berdiam diri dan melulu mengandalkan ghazwul
fikri apalagi rekonsiliasi.
"Saya tidak percaya pada penggunaan cara-cara yang menunjukkan
kelemahan, seperti diplomasi, perundingan, dan sejenisnya," tegas Ariel
Sharon.
Jadi, jika Yahudi sudah menyiapkan segala upayanya untuk menaklukan umat
muslim, sudahkah kita menyiapkan diri menjadi mujahid untuk melawan mereka?
Inilah akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar